1. Dari kelompok 7 :Perusahaan go public di Indonesia menggunakan pendekatan pasar bebas atau pendekatan regulasi?berikan alasannya!
Jawaban :
perusahaan go public di Indonesia menggunakan pendekatan regulasi karena pengertian regulasi sendiri adalah adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi.permintaan terhadap kebijakan atau standar didorong oleh krisis yang muncul,pihak penentu standar akuntansi menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut.kebijakan tersebut lebih menitikberatkan pada kepentingan regulator/pemerintah sebagai penguasa. Jadi regulasi terjadi karena tuntutan public dan muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar.
2. Kelompok 4 :Perbedaan antara IFRS dengan PSAK?
Jawaban :
Perbedaan IFRS dan PSAK
Perbedaan IFRS dan PSAK
- Pada cakupan pengaturan IFRS dan PSAK sama2 di peruntukan untuk entitas yang bersifat profiroriented, small medium enterprise, namun di IFRS belum mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.
- Pada prinsip ketepatan waktu di IFRS Tidak diatur secara khusus kapan entitas menyajikan laporan keuangan, namun untuk PSAK Dianjurkan agar entitas menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca
- PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip saja untuk meningkatkan transparansi,akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan antar entitas secara global.
- Jika nilai historis lebih rendah maka disajikan sebesar nilai historis, sedangkan IFRS nilai historis tetap dipergunakan;
- IFRS ada kecenderungan penyajian nilai harta dan kewajiban sebesar nilai wajar;
- IFRS Tidak lagi mengakui prinsip konservatif, namun diganti dengan prinsip kehati-hatian (Prudence) Namus pada PSAK Masih mengkui prinsip konservatif Prinsip konservatisme adalah konsep yang mengakui beban dan kewajiban sesegera mungkin meskipun ada ketidakpastian tentang hasilnya, namun hanya mengakui pendapatan dan aset ketika sudah yakin akan diterima.
- Pada IFRS ada perubahan istilah dan komponen laporan keuangan; (Laporan Posisi keuangan)
- Penggunaan profesional Judgment pada penerapan standar akuntansi
3. Dari Kelompok 2 : Bolehkan Standar Akuntansi Keuangan Dibuat Perusahaan Tersendiri?
Jawaban :
Standar akuntansi saat ini umumnya di susun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi dan umum. Di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Komite Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). Komite Standar Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite pengesahan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam Kongres IAI.
Adanya perbedaan praktek akuntansi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan standar akuntansi dapat mengakibatkan daya banding akuntansi menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Suatu laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi pada suatu perusahaan di suatu negara yang menunjukkan adanya laba atau menggambarkan kinerja yang baik, dapat saja akan menunjukkan perbedaan yang sebaliknya apabila laporan keuangan tersebut dibuat berdasarkan standar akuntansi di Negara yang memiliki standar berbeda dengan laporan keuangan tersebut. Dengan adanya berbagai standar akuntansi yang berlaku di masing-masing Negara yang semuanya dapat menghasilkan laporan keuangan yang beragam tentunya dapat mengurangi tingkat kepercayaan pihak eksternal terhadap laporan keuangan tersebut. Oleh karena perbedaan tersebut , dibutuhkan harmonisasi pada Akuntansi Internasional.
4. Dari kelompok 5: Overload seperti apa yang menghiraukan banyak pertimbangan?
Jawaban :
Overload adalah suatu keadaan dimana suatu perhitungan dalam akuntansi diatur oleh terlalu banyak peraturan sehingga terjadinya bentrok antara apa satu aturan dengan aturan lainnya, yang mengakibatkan apa yang dianggap penting disatu aturan, belum tentu penting di aturan yang lainnya.
Contoh:perhitungan akun – akun menggunakan metode FIFO dan AVERAGE tentu akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, maka perusahaan harus memilih satu untuk dijadikan standardnya, sehingga overload yang membingungkan proses perhitungan akuntansi dapat dihindari.
Contoh:perhitungan akun – akun menggunakan metode FIFO dan AVERAGE tentu akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, maka perusahaan harus memilih satu untuk dijadikan standardnya, sehingga overload yang membingungkan proses perhitungan akuntansi dapat dihindari.